Kamis, 15 Januari 2015

SERANGGA SEBAGAI HAMA







Hama dalam arti luas mempunyai arti semua gangguan baik pada manusia, ternak, maupun tanaman. Sedangkan pengertian hama dalam arti sempit yang berkaitan dengan budidaya tanaman adalah semua hewan yang dapat merusak tanaman beserta hasil produksinya dimana aktivitas hidupnya ini dapat menimbulkan kerugian secara ekonomis kepada petani.
          Secara garis besar, hewan yang dapat menjadi hama dari jenis serangga, tikus, burung dan lain-lain. Terdapat dua konsep berbedaterkait serangga dan hama, yaitu serangga hama dan hama serangga.
          Serangga hama merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut serangga-serangga yang berpotensi sebagai hama. Serangga-serangga ini memiliki aktivitas yang berpotensi untuk menimbulkan kerugian dalam suatu agroekosistem, baik karena aktifitasnya merusak secara langsung misalnya serangga herbivore ataupun secara tidak langsung misalnya serangga vektor penyakit.
          Sementara hama serangga adalah istilah yang digunakan untuk populasi serangga yang telah menjadi hama dalam suatu agroekosistem. Keberadaan populasi serangga ini dianggap telah menimbulkan kerugian dalam ekosistem. Jadi, dapat dikatakan bahwa hama serangga adalah serangga-serangga hama yang populasinya terlalu besar sehingga dapat menimbulkan kerugian yang besar pula, misalnya gagal panen.
           Ada beberapa bentuk pengendalian hama tanaman, antara lain :
1.     Pengendalian secara bercocok tanam
Prinsip pengendalian hama secara bercocok tanam adalah menciptakan kondisi agroekosisem tidak sesuai untuk kehidupan dan perkembang biakan hama tanaman, sehingga dapat mengurangi laju peningkatan populasi hama. Selain itu juga, dapat menciptakan kondisi lingkungan yang sesuai untuk perkembangan musuh alami. Pengendalian hama secara bercocok tanam merupakan salah satu contoh pengendalian hama secara preventif.
Kelebihan dari cara ini, antara lain :
§  Merupakan tekhnik budidaya untuk meningkatkan prooduktivitas hasil-hasil pertanian
§  Tidak memerlukan pengeluaran biaya tambahan
§  Tidak menimbulkan efek samping
§  Dapat dilakukan dengan mudah oleh petani
 Kekurangan dari cara ini, antara lain :
§  Hasilnya tidak dapat diperhitungkan secara pasti
§  Kurang efektif sehingga tekhnik ini harus dipadukan dengan cara-cara pengendalian yang lain
2.     Pengendalian dengan varietas yang tahan
Tanaman yang tahan adalah tanaman yang menderita kerusakan yang lebih sedikit bila dibandingkan dengan tanaman lain dalam keadaan lingkungan yang sama dengan tingkat populasi hama yang sama. Jadi, tanaman yang tahan, kehidupan dan perkembang biakan hama akan menjadi lebih terhambat dibandingkan apabila populasi tersebut berada pada tanaman yang peka / tidak tahan. Sifat ketahanan ini merupakan sifat asli yang diturunkan / terbawa oleh faktor genetik.
3.     Pengendalian secara biologi ( hayati )
Pengendalian hayati adalah suatu pengendalian hama yang dilakukan secara sengaja memanfaatkan / memanipulasi musuh-musuh alami untuk menurunkan populasi hama. Pengendalian alami adalah proses pengendalian yang berjalan dengan sendiri tanpa adanya campur tangan manusia seperti predator.


Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar