Kamis, 15 Januari 2015

PENYAKIT HAWAR DAUN PADA TANAMAN KENTANG SERTA CARA PENGENDALIANNYA






Kentang termasuk tanaman sayuran semusim, berumur pendek dan berbentuk perdu / semak. Adapun klasifikasi tanaman kentang, sebagai berikut :
Divisi                             : spermatophyte
Subdivisi              : angiospermae
Kelas                    : dicotyledonae
Family                  : solanaceae
Genus                            : solanum
Spesies                 : solanum tuberosum
          Penyakit hawar daun kentang disebabkan oleh cendawan phytophtora infestans. Jamur phytophtora infestans diketahui mempunyai banyak ras fisiologi. Gejala awal muncul bercak pada tepi dan ujung daun, bercak melebar dan terbentuk daerah nekrotik yang berwarna coklat. Bercak dikelilingi oleh massa sporangium yang berwarna putih dengan belakangan hijau kelabu. Serangan dapat menyebar ke batang, tangkai, dan umbi.
          Pembentukan penyakit daun busuk ini bervariasi sesuai kondisi lingkungan, kelembaban, suhu, intensitas cahaya, dan pemeliharaan kentang itu sendiri akan mempengaruhi gejala yang timbul. Umumnya gejala baru akan tampak bila tanaman berumur lebih dari satu bulan meskipun kadang-kadang sudah terlihat pada tanaman yang berumur 3 minggu.
          Daur hidup dimulai saat sporangium terbawa oleh angin. Jika jatuh pada setetes air pada tanaman yang rentan, sporangium akan mengeluarkan spora kembar (zoospore) yang seterusnya membentuk pembuluh kecambah yang menyebabkan infeksi. Ini terjadi ketika berada dalam kondisi basah dan dingin yang disebut dengan perkecambahan tidak langsung. Spora ini akan berenang sampai menemukan tempat inangnya.
          Pengendalian penyakit hawar daun pada tanaman kentang dapat melalui berbagai cara, antara lain :
1.     Kultur teknis
Berupa upaya sanitasi (menjaga kebersihan lahan) dari sejak awal kegiatan budidaya, sehingga lahan mencegah terjadinya kondisi yang sesuai bagi vector pembawa penyakit, mananam jenis-jenis tanaman yang tahan. Penggunaan varietas tahan merupakan salah satu pengendalian hawar daun ini.
2.     Mekanis
Yaitu berupa upaya membuang tanaman yang terkena penyakit sehingga tidak menyebar kepada tumbuhan yang lain, sisa-sisa tanaman yang sakit harus segera dimusnahkan (dibakar) agar daur hidup jamur dapat diputuskan.
3.     Pengendalian hama terpadu
Pada prinsipnya, konsep pengendalian hama terpadu adalah pengendalian hama yang dilakukan dengan menggunakan kekuatan unsur-unsur alami yang mampu mengendalikan hama agar tetap berada pada jumlah dibawah ambang batas yang merugikan. Pengendalian hama terpadu berpegang pada prinsip-prinsip sebagai berikut :
·        Pemanfaatan pengendalian alami (secara biologis dan mekanis) seoptimal mungkin, dengan mengurangi tindakan-tindakan yang dapat mematikan musuh alami atau organisme yang bukan sasaran.
·        Pengolahan ekosistem dengan mengubah microhabitat sehingga tidak menguntungkan bagi kehidupan organisme pengganggu (hama dan patoghen) melalui teknik budidaya / yang intensif.
·        Penggunaan pestisida secara bijaksana yaitu dengan memperhatikan waktu, dosis, dan efektivitas.
Kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan diatas, antara lain :
                                 a.         Penyakit hawar daun pada tanaman kentang disebabkan oleh cendawan phytophtora infestans
                                 b.        Gejala serangan (ciri-ciri penyakit) pada tepi-tepi daun ditemukan bercak-bercak terutama pada suhu rendah, kelembaban tinggi dan curah hujan yang tinggi
                                 c.         Pengendalian penyakit ini diantaranya dapat melalui berbagai cara :
·        Kultur teknis
·        Mekanis
·        Kimiawi
·        Pengendalian hama terpadu


Sumber :


1 komentar:

  1. Terima kasih postingannya sangat membantu saya memahami kronologi penyakit hawar daun pada tanaman kentang.
    Mohon kalu dapat disertakan gambar-gambar detail tentang siklus hidup jamur penyebab penyakitnya dan keadaan tanaman yang sedang sakit.

    BalasHapus