Kamis, 15 Januari 2015

MENGENAL MACAM-MACAM PESTISIDA






Pestisida adalah sebutan semua jenis obat (zat/bahan kimia) pembasmi hama yang ditujukan untuk melindungi tanaman dari serangan hama, penyakit, atau gulma baik menggunakan pestisida alami atau pestisida kimia. Pestisida yang biasa digunakan oleh para petani dapat digolongkan menurut beberapa hal berikut :
A.   Berdasarkan fungsi/sasaran penggunaannya, pestisida dibagi menjadi 6 jenis, yaitu :
1.     Insektisida adalah pestisida yang digunakan untuk memberantas serangga seperti kepik, wereng, dan ulat
2.     Fungisida adalah pestisida untuk memberantas/mencegah pertumbuhan jamur/cendawan
3.     Bakerisida adalah pestisida yang digunakan untuk memberantas bakteri/virus. Salah satu contoh bakterisida adalah tetramycin yang digunakan untuk membunuh virus CVPD (Citrus Vein Pholem Degeneration) yang menyerang tanaman jeruk
4.     Rodentisida adalah pestisida yang digunakan untuk memberantas hama tanaman berupa hewan pengerat seperti tikus. Lazimnya diberikan sebagai umpan yang sebelumnya dicampu dengan beras/jagung
5.     Nematisida adalah pestisida yang digunakan untuk memberantas hama tanaman berupa nematoda (cacing). Hama jenis ini biasanya menyerang bagian akar dan umbi tanaman. Nematisida biasanya digunakan pada perkebunan kopi atau lada. Nematisida bersifat dapat meracuni tanaman , jadi penggunaannya 3 minggu sebelum musin tanam. Selain memberantas nematoda, obat ini juga dapat memberantas serangga dan jamur
6.     Herbisida adalah pestisida yang digunakan untuk membasmi tanaman pengganggu (gulma) seperti alang-alang, rerumputan, eceng gondok dan lain-lain
B.   Berdasarkan bahan aktifnya, pestisida dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
1.     Pestisida organik adalah pestisida yang bahan aktifnya adalah bahan organik yang berasal dari tanaman. Misalnya : neem oil yang berasal dari tanaman mimba
2.     Pestisida elemen adalah pestisida yang bahan aktifnya berasal dari alam seperti sulfur
3.     Pestisida kimia adalah pestisida yang berasal dari campuran bahan-bahan kimia
C.   Berdasarkan cara kerjanya, pestisida dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :
1.     Pestisida sistemik yaitu pestisida yang diserap dan dialirkan keseluruh bagian tanaman sehingga akan menjadi racun bagi hama yang memakannya
2.     Pestisida kontak langsung yaitu pestisida yng reaksinya akan bekerja bila bersentuhan langsung dengan hama, baik ketika makan maupun sedang berjalan
Untuk pemberantasan hama tersebut salah satunya adalah dengan menggunakan berbagai zat kimia yang disebut dengan pestisida. Namun penggunaan pestisida telah menimbulkan dampak negatif, baik itu bagi kesehatan manusia maupun kelestarian lingkungan. Dampak negatif ini akan terus terjadi seandainya kita tidak hati-hati dalam memilih jenis dan cara penggunaannya. Adapun dampak negatif yang mungkin terjadi akibat penggunaan pestisida, diantaranya :
1.     Tanaman yang diberi pestisida dapat menyerap pestisida yang kemudian terdistribusi ke dalam akar, batang, daun dan buah. Pestisida yang sukar terurai akan berkumpul pada hewan pemakan tumbuhan termasuk manusia. Secara tidak sengaja tubuh makhluk hidup itu telah tercemar pestisida
2.     Pestisida yang tidak dapat terurai akan terbawa aliran air dan masuk kedalam system biota air (kehidupan air). Konsentrasi pestisida yang tinggi dalam air dapat membunuh organisme air diantaranya ikan dan udang. Sementara dalam kadar air rendah dapat meracuni organisme kecil seperti plankton. Bila plankton ini termakan oleh ikan maka ia akan terakumulasi dalam tubuh ikan tersebut termakan oleh burung/manusia
3.     Ada kemungkinan munculnya hama spesies baru yang tahan terhadap takaran pestisida yang diterapkan. Hama ini baru akan musnah bila takatran pestisida diperbesar jumlahnya. Akibatnya jelas akan mempercepat dan memperbesar tingkat pencemaran bagi para makhluk hidup dan lingkungan sekitarnya tidak terkecuali manusia yang menjadi pelaku utamanya
Untuk mengurangi dampak penggunaan pestisida, salah satunya adalah dengan menggunakan pestisida alami atau pestida yang berasal dari tumbuhan (biopestisida). Hal ini disebabkan karena pestisida alami mudah terurai sehingga relatif aman bagi kehidupan lingkungan sekitar, dapat dibuat sendiri oleh petani, dan tidak perlu mengeluarkan banyak biaya.

Sumber :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar