Pestisida alami adalah suatu pestisida yang bahan
dasarnya berasal dari alam, misalnya tumbuhan. Jenis pestisida ini mudah
terurai (biodegradable) di alam, sehingga tidak mencemarkan lingkungan dan
relatif aman bagi manusia dan ternak, karena residunya akan terurai dan mudah
hilang.
Indonesia memiliki
flora yang sangat beragam, mengandung cukup banyak jenis tumbuh-tumbuhan yang
merupakan sumber bahan insektisida yang dapat dimanfaatkan untuk pengendalian
hama. Lebih dari 1500 jenis tumbuhan di dunia telah dilaporkan dapat
berpengaruh buruk terhadap serangga.
Pestisida
nabati mempunyai beberapa keunggulan dan kelemahan. Keunggulan pestisida nabati
adalah :
·
murah
dan mudah dibuat sendiri oleh petani.
·
relatif
aman terhadap lingkungan.
·
tidak
menyebabkan keracunan pada tanaman.
·
sulit
menimbulkan kekebalan terhadap hama.
·
kompatibel
digabung dengan cara pengendalian yang lain.
·
menghasilkan
produk pertanian yang sehat karena bebas residu pestisida kimia.
Sementara,
kelemahannya adalah :
·
daya
kerjanya relatif lambat.
·
tidak
membunuh jasad sasaran secara langsung.
·
tidak
tahan terhadap sinar matahari.
·
kurang
praktis.
·
tidak
tahan disimpan.
·
kadang-kadang
harus diaplikasikan / disemprotkan berulang-ulang.
Cara kerja pestisida :
·
pestisida
kontak, berarti mempunyai daya bunuh
setelah tubuh jasad terkena sasaran
·
pestisida
fumigan, berarti mempunyai daya bunuh setelah jasad sasaran terkena uap atau
gas
·
pestisida
lambung, berarti mempunyai daya bunuh setelah jasad sasaran memakan pestisida
Pestisida alami dapat diaplikasikan dengan
menggunakan alat semprot ( sprayer ) gendong seperti pestisida kimia pada
umumnya. Namun, apabila tidak dijumpai alat semprot, aplikasi pestisida alami
dapat dilakukan dengan bantuan kuas penyapu ( pengecat ) dinding supaya penyemprotan
pestisida alami memberikan hasil yang baik, butiran semprot harus diarahkan ke
bagian tanaman dimana hama tersebut berada.
Supaya penyemprotan
pestisida alami memberikan hasil yang baik, butiran semprot harus diarahkan ke
bagian tanaman dimana jasad sasaran berada. Apabila sudah tersedia ambang
kendali hama, penyemprotan pestisida alami sebaiknya berdasarkan ambang
kendali. Untuk menentukan ambang kendali, perlu dilakukan pengamatan hama
seteliti mungkin. Pengamatan yang tidak teliti dapat mengakibatkan hama sudah
terlanjur besar pada pengamatan berikutnya dan akhirnya sulit dilakukan
pengendalian.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar