Kamis, 15 Januari 2015

PESTISIDA ALAMI






Pestisida alami adalah suatu pestisida yang bahan dasarnya berasal dari alam, misalnya tumbuhan. Jenis pestisida ini mudah terurai (biodegradable) di alam, sehingga tidak mencemarkan lingkungan dan relatif aman bagi manusia dan ternak, karena residunya akan terurai dan mudah hilang.
Indonesia memiliki flora yang sangat beragam, mengandung cukup banyak jenis tumbuh-tumbuhan yang merupakan sumber bahan insektisida yang dapat dimanfaatkan untuk pengendalian hama. Lebih dari 1500 jenis tumbuhan di dunia telah dilaporkan dapat berpengaruh buruk terhadap serangga.
Pestisida nabati mempunyai beberapa keunggulan dan kelemahan. Keunggulan pestisida nabati adalah :
·        murah dan mudah dibuat sendiri oleh petani.
·        relatif aman terhadap lingkungan.
·        tidak menyebabkan keracunan pada tanaman.
·        sulit menimbulkan kekebalan terhadap hama.
·        kompatibel digabung dengan cara pengendalian yang lain.
·        menghasilkan produk pertanian yang sehat karena bebas residu pestisida kimia.
Sementara, kelemahannya adalah :
·        daya kerjanya relatif lambat.
·        tidak membunuh jasad sasaran secara langsung.
·        tidak tahan terhadap sinar matahari.
·        kurang praktis.
·        tidak tahan disimpan.
·        kadang-kadang harus diaplikasikan / disemprotkan berulang-ulang.
Cara kerja pestisida :
·        pestisida kontak, berarti mempunyai daya  bunuh setelah tubuh jasad terkena sasaran
·        pestisida fumigan, berarti mempunyai daya bunuh setelah jasad sasaran terkena uap atau gas
·        pestisida lambung, berarti mempunyai daya bunuh setelah jasad sasaran memakan pestisida

Pestisida alami dapat diaplikasikan dengan menggunakan alat semprot ( sprayer ) gendong seperti pestisida kimia pada umumnya. Namun, apabila tidak dijumpai alat semprot, aplikasi pestisida alami dapat dilakukan dengan bantuan kuas penyapu ( pengecat ) dinding supaya penyemprotan pestisida alami memberikan hasil yang baik, butiran semprot harus diarahkan ke bagian tanaman dimana hama tersebut berada.
Supaya penyemprotan pestisida alami memberikan hasil yang baik, butiran semprot harus diarahkan ke bagian tanaman dimana jasad sasaran berada. Apabila sudah tersedia ambang kendali hama, penyemprotan pestisida alami sebaiknya berdasarkan ambang kendali. Untuk menentukan ambang kendali, perlu dilakukan pengamatan hama seteliti mungkin. Pengamatan yang tidak teliti dapat mengakibatkan hama sudah terlanjur besar pada pengamatan berikutnya dan akhirnya sulit dilakukan pengendalian.


Sumber :
·        www.achsanarea.blogspot.com
·        www.adibfauzan.blogspot.com
·        www.saktiofti.blogspot.com
·        www.tipspetani.blogspot.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar